Mengenal Apa Itu Kalkulus Gigi dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Mengenal Apa Itu Kalkulus Gigi dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu bagian yang sangat penting dari kesehatan secara menyeluruh. Kesehatan gigi dan mulut juga memiliki peranan yang sangat penting dalam peningkatan kualitas hidup seseorang. Kesehatan gigi dan mulut seringkali menjadi prioritas yang kesekian bagi sebagian orang, padahal gigi dan mulut merupakan pintu gerbang masuknya kuman dan bakteri sehingga dapat mengganggu kesehatan organ tubuh lainnya. Sehingga masih banyak yang belum mengetahui cara menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan baik dan benar.

Pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut merupakan salah satu upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut karena hal tersebut dapat mencegah terjadinya penyakit dalam rongga mulut. Kesehatan gigi dan mulut menjadi salah satu aspek pendukung kesehatan serta merupakan strategi pembangunan nasional untuk mewujudkan Indonesia sehat. Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut bertujuan untuk menjaga gigi dan mulut agar terhindar dari berbagai penyakit gigi dan mulut.

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS), menyatakan bahwa di Indonesia menunjukan kondisi kesehatan gigi di masyarakat cenderung kurang baik. Dari hasil survey kesehatan mendapatkan data 2.123 dokter gigi itu didapat 57,6% penduduk Indonesia mengakui atau mengalami masalah di gigi dan mulut. Kurangnya rasa kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut terlihat dari pengetahuan yang dimiliki. Pengetahuan yang kurang mengenai pentingnya pemeliharaan gigi dan mulut dapat menyebabkan timbulnya sikap mengabaikan kebersihan gigi dan mulut. Penyebab seseorang kurang dalam memperhatikan kesehatan gigi dan mulut.

Karang gigi (calculus) adalah suatu endapan keras yang terletak pada permukaan gigi berwarna kuning-kekuningan, kecoklat-coklatan sampai dengan kehitam-hitaman dan mempunyai permukaan kasar.

Proses pembentukan karang gigi secara teori sangat bervariasi, tetapi umumnya para ahli berpendapat bahwa antara plak dan karang gigi terdapat hubungan yang erat sehingga tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Pembentukan karang gigi sangat cepat yaitu dalam 1 minggu karang gigi sudah mengeras.

Bagian gigi yang tidak digunakan untuk mengunyah cenderung dipenuhi karang gigi karena sisa makanan akan terkumpul pada bagian yang tidak digunakan. 

Penyakit periodontal merupakan penyebab penting terjadi kehilangan gigi. Penyakit periodontal merupakan penyakit kedua terbanyak yang diderita masyarakat sebanyak 73,50%, salah satu factor etiologi penyakit periodontal adalah karang gigi yang dijumpai sebanyak 46,2%. Pencegahan karang gigi ini dapat dicegah dengan membersihkan plak dengan sikat gigi dan membersihkan karang gigi.

Apa itu Karang Gigi?

Definisi Karang Gigi

Kalkulus atau sering dikenal dengan istilah Karang Gigi merupakan suatu massa yang mengalami kalsifikasi yang terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi, dan objek solid lainnya didalam mulut. Kalkulus adalah plak terkalsifikasi. Tahap-tahap pembentukannya dapat dipantau dengan mengamati vener  plastik yang terpasang pada gigi-geligi atau geligi tiruan. Karang gigi juga yang disebut kalkulus yaitu deposit keras yang terjadi akibat pengendapan garam-garam anorganik yang komposisi utamanya adalah kalsium karbonat dan kalsium fosfat yang bercampur dengan debris, mikroorganisme, dan sel-sel epitel deskuamasi. 

Karang gigi adalah kotoran di dalam mulut yang keras dan berwarna kekuningan. Jika dibiarkan dalam waktu lama, warna karang gigi akan menjadi semakin gelap hingga hitam. Karang gigi berasal dari sisa makanan yang kurang dibersihkan, menempel di sekitar batas gigi dan gusi, dan lama kelamaan mengeras.

Jenis Karang Gigi

Berdasarkan hubungan terhadap gingival margin menurut (Putri dkk,2018) kalkulus di kelompokan menjadi supragingiva dan subgingiva.

a. Kalkulus Supragingiva

Kalkulus supragingiva adalah kalkulus yang melekat pada permukaan mahkota gigi mulai dari puncak gingival margin dan dapat dilihat. Kalkulus ini berwarna putih kekuning-kuningan, konsistensinnya keras seperti batu tanah liat dan mudah dilepaskan dari permukaan gigi dengan skeler. Warna kalkulus dapat dipengaruhi oleh pigmen sisa makanan atau dari perokok. Kalkulus supragingiva dapat terjadi pada satu gigi, sekelompok gigi, atau pada seluruh gigi. Banyak terdapat pada bagian bukal molar rahang atas pada bagian lingual gigi depan rahang bawah selain itu, kalkulus juga banyak terdapat pada gigi yang sering tidak digunakan.

b. Kalkulus Subgingiva

Kalkulus subgingiva adalah kalkulus yang berada dibawah batas gingival margin, biasanya pada daerah saku gusi dan tidak dapat terlihat pada waktu pemeriksaan. Untuk menentukan lokasi dan perluasannya harus diakukan probing dengan eksplorer, biasanya padat dan keras, warnanya coklat tua atau hijau kehitam-hitaman, konsistensinya seperti kepala korek api, dan melekat erat ke permukaan gigi.

Cara Mencegah Karang Gigi

Menurut Soeradji Tirtonegoro tahun 2019 untuk mencegah terjadinya karang gigi adalah:

1. Menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan cara menyikat gigi dengan baik dan benar.
2. Membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi
3. Memeriksakan gigi secara rutin minimal 6 bulan sekali ke dokter gigi.
4. Hindari makan makanan dan minuman yang manis dan lengket
5. Perbanyak makan sayur dan buah

Akibat Adanya Karang Gigi

Adapun akibat yang dapat di timbulkan oleh karang gigi menurut Soeradji Tirtonegoro tahun 2019 yaitu:

a. Halitosis atau Bau Mulut

Orang dengan kondisi gigi dan mulut yang dipenuhi karang gigi, meskipun dia sangat rajin menggosok gigi, dia akan merasa mulutnya bau. Begitupun dengan orang disekitarnya akan merasakan hal yang sama. Sehingga akan menyebabkan ketidaknyamanan terhadap lawan jenis bicara dan juga membuat orang menjadi kehilangan rasa seperti percaya diri karena bau mulut tersebut.

b. Gingivitis

Gingivitis atau disebut juga radang gusi yaitu suatu proses peradangan yang terjadi pada gingiva. Ditandai dengan gusi yang berwarna kemerahan, bengkak dan sering berdarah.

c. Gigi Menjadi Mudah Goyang

Karang gigi menjadi tempat bersarangnya kuman. Kuman ini menyebabkan infeksi baik pada gusi ataupun pada jaringan pendukung gigi yaitu tulang alveolar yang berfungsi sebagai pengikat gigi.

Perawatan Apa Yang Harus Dilakukan Jika Karang Gigi Menumpuk?

Scaling Gigi atau Pembersihan Karang Gigi

Ketika plak pada gigi sudah mengeras dan menjadi karang gigi kondisi tersebut tidak dapat diatasi hanya dengan menggosok gigi. Untuk mengatasi kondisi tersebut, dokter akan menganjurkan scalling. Scalling adalah suatu proses membuang plak dan kalkulus dari permukaan gigi, baik supragingiva maupun subgingiva. Tujuan utama scalling adaah untuk mengembalikan kesehatan gusi dengan cara membuang elemen yang menyebabkan radang gusi (plak, kalkulus, endoktosin) dari pemukaan gigi.

Artikel ditulis oleh drg. Icha

DAFTAR PUSTAKA

1. Pontonuwu, J.Mariati,N.dan Wicaksono,D.2013.Gambaran Status Karies Anak Sekolah Dasar di Kelurahan KinilowI Kecamatan Tomohon Utara.Jurnale-Gigi,1(2).
2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2019, Riskesdas Tahun 2018. Jakarta.
3. Radiah, Mint Jelungan C,Mariati N.2013.Gambaran Status Karies Dan Pola Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Mahasiswa Asal Ternate Di Manado.Jurnale-GiGi.1(1):45-51.
4. Riskesdas, 2018. Hasil Utama Riskesdas. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia
5. Gede YI KK, Pandelaki K, dan Moriarty NW.2013.Hubungan pengetahuan kebersihan gigi dan mulut dengan status kebersihan gigi dan mulut pada siswa SMAN 9 Manado. JE-Gigi;1:84-8.
6. Putri H.P, Herijulianti E, Nurjanah N, 2010, ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras dan Jaringan Pendukung Gigi. Jakarta;EGC
7. Ni Wayan A, Harbandinah Pietoyo, dan Laksmono Widagdo. 2011. Perilaku Pasien terhadap Upaya Pembersihan Karang Gigi di Balai Pengobatan Gigi Puskesmas II Denpasar Timur Kota
8. Putri, Megananda, dkk. 2018. “Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras dan Jaringan Pendukung Gigi’ Jakarta: Buku Kedokteran EGC
9. Tirtonegoro, Soeradji. 2019. Kalkulus atau Karang Gigi. https://rsupsoeradji.id/kalkulus-atau-karang-gigi/. (accessed 7 Juni 2023)